Thursday, 10 April 2014

Tabel Keuntungan Bisnis SPBU

Tabel Keuntungan SPBU dengan pengelolaan Profesional


 Penjualan/hari                             Keuntungan Minimal
10.000
Liter
=
Rp.    46.500.000,-
15.000
Liter
=
Rp.    73.000.000,-
20.000
Liter
=
Rp.    97.000.000,-
25.000
Liter
=
Rp.  121.000.000,-
30.000
Liter
=
Rp.  145.000.000,-
  
Kadangkala Pengusaha SPBU tidak memiliki cukup waktu untuk mengawasi operasional usaha tersebut, sehingga terjadi kebocoran-kebocoran biaya yang akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.

Disini saya mencoba memberikan ilustrasi perhitungan R/L sederhana tentang tabel diatas.

SPBU bersertifikat PastiPas Silver (perkiraan margin = Rp. 235,-)

Omzet Penjualan SPBU adalah 10.000 liter/hari atau 300.000 liter/bulan atau  Rp. 1.800.000.000,- (dikalikan harga Rp. 6.000,-)

Biaya Operasional 1.35% (prosentase tergantung dengan omzet) dikalikan omzet sebulan (dalam rupiah)

Biaya Penguapan 0% (Pengelolaan Profesional)

Sehingga didapatkan hitung-hitungan sebagai berikut:

Keuntungan kotor :
Omzet/hari (liter) X margin X 30 hari (sebulan)
10.000 X 237 X 30 = Rp. 71.100.000,-

Biaya Operasional :
Omzet/bulan X 1.35% (prosentase tergantung dengan omzet)
Rp. 1.800.000.000,- X 1.35% = Rp. 24.430.000,-

Keuntungan Bersih adalah : Keuntungan kotor dikurangi biaya operasional
Rp. 71.100.000,- dikurangi Rp. 24.430.000,- =  Rp. 46.670.000,-

Demikian ilustrasi R/L sederhana yang kami buat, kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk usaha SPBU Anda, apakah sudah dikelola secara professional apa belum. Dan apabila Anda memerlukan bantuan untuk perbaikan manajemen, kami siap membantu dengan senang hati. Terima Kasih.

Tips Pemilihan Lokasi SPBU

BEBERAPA TIPS PEMILIHAN LOKASI/TANAH UNTUK SPBU BARU


Halo… dengan Pak M, betul Pak…, dengan Bapak siapa saya bicara? dengan Bapak X… bisakah Pak Munaji mengurus perizinan spbu untuk tanah saya yang berada di lokasi… Insya Alloh bisa Pak… tapi mesti saya survey dulu lokasi nya. Setelah di cek dilapangan, ternyata lokasi tanah tersebut tidak mungkin untuk dibuat spbu, dengan berbagai pertimbangan yang ada. Inilah sepenggal komunikasi saya dengan BANYAK calon pengusaha spbu yang rata-rata awam terhadap bisnis spbu.
Disini coba akan saya sampaikan beberapa masukan untuk calon pengusaha dalam menentukan lokasi atau tanah yang akan dipergunakan untuk usaha spbu:
      1. Usahakan lokasinya berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Ø  omzet akan stabil dan cenderung naik setiap tahunnya
      2. Harga jangan sampai diatas Rp. 1 jt/m2
Ø  biar nilai investasinya masih terjangkau
    3. Jangan mencari kemewahan dengan lokasi dijalan utama /jalur luar kota/ jalur lintas, carilah yang dekat pertigaan/perempatan yang menuju beberapa lokasi perumahan/pemukiman penduduk.
Ø  kalau ada pendirian spbu baru di sepanjang jalur spbu anda, pasti omzetnya langsung turun drastis.
    4. Kalau sudah ada spbu disekitar lokasi/tanah yang diinginkan, usahakan seberangan jalan dan dirtengah2 antara kedua spbu serta  ada jarak minimal 5 km sd 10 km (untuk luar jawa)  dan carilah perkiraan omzet spbu tersebut.
Ø  setelah ketemu omzet kedua spbu tersebut, lalu bagi 3, itulah perkiraan omzet spbu yang akan didirikan, dan minimal idealnya adalah jumlah kedua omzet spbu 60 KL/hari, dibagi 3 ketemu 20KL/hari.
    5. Carilah tanah yang sudah rata dan bukan tanah sawah agar tidak perlu tambahan biaya untuk urugan dan perubahan peruntukannya.
Ø  usahakan juga jangan dekat dengan tikungan, dan saat disurvey Pertamina akan langsung mendapatkan lampu hijau.
     6. Mainlah ke Pemda, tanyakan ke dinas tata kota, peruntukan tanah yang dikehendaki.
Ø  jangan sampai sudah terlanjur dibeli tanahnya, malahan peruntukannya untuk taman, sehingga tanah tersebut tidak bisa dibangun.
     7. Terakhir, pastikan tanah tersebut tidak sengketa.
Ø  BPN pasti bisa menjelaskan kalau memang tanah tersebut dalam masalah.
Demikianlah informasi untuk pemilihan lahan atau lokasi tanah spbu, bagi calon pengusaha spbu. Semoga bermanfaat… sukses buat kita semuanya!!!

SPBU Mudah Diwariskan

SPBU Mudah untuk Diwariskan



1.      Apakah Anda pemilik show room mobil bekas,
2.      Apakah Anda kontraktor,
3.      Apakah Anda pengusaha hotel,
4.      Apakah Anda pejabat,
5.      Apakah Anda pengusaha perkebunan,
6.      Apakah Anda punya duit lebih (deposito),

-          Pengusaha showroom mobil bekas setelah diwariskan kepada anak biasanya cenderung merosot penjualan dan lain sebagainya, ini dikarenakan anak belum tentu memiliki talenta untuk meng’kir’ mobil sesuai dengan orang tuanya. Sehingga akan sulit untuk diwariskan usaha ini. (memang ada beberapa yang justru lebih sukses dari orang tuanya).

-          Kontraktor yang membangun ataupun mendesain rumah dan gedung dikerjakan oleh orang tuanya, akan berbeda dengan style yang dimiliki oleh anaknya, sehingga, customer akan merasakan sentuhan yang berbeda pula. Belum lagi kathebelece yang dikeluarkan apabila itu menyangkut proyek pemerintah. Sehingga usaha inipun akan sulit diwariskan.

-          Untuk pengusaha perhotelan yang memerlukan modal sama dengan satu sampai dengan tiga spbu, pastilah hotelnya ada dipinggiran. Dan marketingnya apabila tidak mumpuni, pasti akan gulung tikar sebelum usaha ini diwariskan. Dan untuk hotel dipinggiran, akan identik dengan hal-hal yang negative. Jadi, akan sama juga usaha ini sulit untuk diwariskan.

-          Disaat masih sebagai Pejabat pemerintahan, kita selalu disorot mengenai harta kekayaannya. Jadi menurut saya, alangkah lebih baik apabila bisa berinvestasi yang tepat. Dan tentunya, sangat jelas tidak ada pejabat kok warisan.

-          Saat ini untuk usaha perkebunan skala menengah dan kecil, sulit bersaing dengan pengusaha yang memang sudah menguasai dari hulu sampai hilir. Mulai tanah milik sendiri, benih menyemai sendiri, menanam dikerjakan sendiri, panen dan diangkut dengan kendaraan sendiri, Bahkan sampai penjualannya ditangani perusahaan sendiri. Jadi, akan sulit bersaing untuk berkembang dan cenderung tergantung dengan orang lain. Inipun pastinya juga sulit untuk diwariskan.

-          Deposito memang aman, tapi bila kita men'deposito'kan Rp. 10 M dengan asumsi bunga 8% setahun mendapatkan keuntungan tidak akan lebih dari Rp. 53 jtan setiap bulan. Sedangkan untuk jangka waktu 20 tahun, duit Rp. 10 M, tetap saja nilainya Rp. 10 M. Berbeda dengan SPBU, kalau pemilihan lokasi tepat, sebulan pasti bisa diatas Rp. 53 jt. untuk investasi tanah sudah jelas naik, dan yang pasti amal kita dalam membuka lapangan pekerjaan sebagai bekal di akherat nanti.

Master PLan SPBU

SPBU dengan omzet Penjualan 20 kl, dan hanya dijual dalam waktu tidak lebih dari 8 jam... Karena adanya pembatasan untuk wilayah Kalimantan Timur.
Bapak Fachrudin, selaku Pemilik SPBU yang masih sangat muda... berawal dari pendaftaran izin lewat internet, hingga pembangunan, tanpa adanya biaya tambahan apapun. Dan Bapak Fachrudin ini menjadi satu-satunya pengusaha SPBU yang saya kenal yang sangat beruntung diantara puluhan bahkan ratusan pengusaha spbu yang lain.
Luas lahan SPBU sekitar 6.000M2, yang mana dibawahnya juga terdapat harta karun, berupa batu bara. Dengan latar belakang lereng bukit yang mulai dikeruk untuk diambil batu bara-nya, SPBU ini semakin indah untuk dipandang.
Dikarenakan mempunyai bazar bangunan sendiri, sehingga fasilitas umum berupa toilet dibuat yang mewah,  dan selalu dijaga kebersihannya oleh semua pegawainya, membuat pelanggan betah berlama-lama di toilet.
Pengawas SPBU yang mempunyai tanggung jawab besar dalam kelangsungan sertifikasi PastiPas, sedang melakukan pengembalian Dencity ke dalam dombak masing-masing produk.
Fasilitas air dan angin gratis sudah dipersiapkan dari awal, untuk mengejar standar PastiPas Gold. Di tambah gerai ATM dan workshop bengkel serta cuci mobil dan motor, sudah pasti tercapai sertifikasi tersebut.
Area dombak bersih dari air dan kotoran yang lain, sehingga memudahkan manajemen untuk mengontrol segala sesuatunya yang ada hubungannya dengan BBM. (losess, bocor, atau kerusakan yang lain)
Musholla seluas 125 M2 membuat pelanggan yang mau melakukan ibadah terasa dirumah sendiri. Sudah sangat luas, bersih pula...
Pengusaha kalau berfikir adanya kenyamanan dan keamanan tidak akan pernah mempermasalahkan nilai investasi. Contohnya CCTV ini...
Dengan pompa dispencer merk LG, SPBU ini diharapkan mampu dengan cepat melayani antrian pelanggan. Pertamax ada 2 selang (nozzle), premium dilayani dengan 6 selang (nozzle), solar dengan 4 selang (nozzle).
Pendekatan melekat oleh Pengusaha kepada Karyawan menghasilkan lingkungan SPBU yang bersih, rapi, indah dan bermanfaat.
Antrian apabila DO datang ke SPBU, baik solar maupun premium... hampir semua SPBU di Kalimantan Timur apabila DO datang selalu terjadi antrian.

BEP (Bisnis SPBU)



Kalau memang mau investasi tanah, mending dipinggiran, tapi kalau mau investasi SPBU, harus dilihat omzetnya. Jangan terjebak dengan kemewahan dan kemegahan spbu, tetapi untuk kembali modalnya lambat atau bahkan hanya akan mengandalkan kenaikan harga untuk tanahnya. Kecuali memang ada dana nganggur untuk investasi SPBU (daripada di-deposito-kan).

Pengusaha SPBU rata-rata dalam menjual usahanya ini selalu mengaitkan dengan harga tanah (memang benar, tapi bukan faktor utama). Sebagai contoh, untuk SPBU di wilayah Jakarta dengan luas lahan sekitar 2.500M2, harganya sudah pasti diatas 15 Miliar. Ini dikarenakan tanahnya sudah di kisaran harga  Rp. 5 jt/M2, jadi untuk tanahnya saja calon pembeli sudah harus investasi sebesar Rp. 12,5 miliar. Ditambah dengan nilai bangunan dll sebagainya, sudah pasti diatas 15 Miliar. Padahal belum tentu omzetnya bagus. Sedangkan kalau pembeli membelinya usaha SPBU (bukan tanah), mestinya omzet dahulu yg diutamakan. Nah disini saya mengusulkan kepada para calon investor atau pembeli untuk berfikir lebih realistis saja.
  1. SPBU diatas paling tidak harganya pasti  Rp.17,5 miliar
  2. Rata - rata omzet spbu dijakarta 20 kl/hari (yang dijual dengan harga diatas)
  3. BEP (kembali modalnya) Rp. 17,5 M / 65jt ketemu 269 bulan = 22 tahun 4 bulan.
Bandingkan
  1. Dibelikan SPBU dipinggiran harga 17,5 M bisa dapat 2 SPBU @ 8,750 M.
  2. Rata - rata omzet spbu 17.5 kl/hari total omzet 35 kl/hari.
  3. BEP (kembali modalnya) Rp. 17,5 M / 120jt ketemu 146 bulan = 12 tahun 1,5 bulan.

BISNIS SPBU (Tabel Keuntungan)

Tabel Keuntungan SPBU dengan pengelolaan Profesional


 Penjualan/hari                             Keuntungan Minimal
10.000
Liter
=
Rp.    46.500.000,-
15.000
Liter
=
Rp.    73.000.000,-
20.000
Liter
=
Rp.    97.000.000,-
25.000
Liter
=
Rp.  121.000.000,-
30.000
Liter
=
Rp.  145.000.000,-
  
Kadangkala Pengusaha SPBU tidak memiliki cukup waktu untuk mengawasi operasional usaha tersebut, sehingga terjadi kebocoran-kebocoran biaya yang akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.

Disini saya mencoba memberikan ilustrasi perhitungan R/L sederhana tentang tabel diatas.

SPBU bersertifikat PastiPas Silver (perkiraan margin = Rp. 235,-)

Omzet Penjualan SPBU adalah 10.000 liter/hari atau 300.000 liter/bulan atau  Rp. 1.800.000.000,- (dikalikan harga Rp. 6.000,-)

Biaya Operasional 1.35% (prosentase tergantung dengan omzet) dikalikan omzet sebulan (dalam rupiah)

Biaya Penguapan 0% (Pengelolaan Profesional)

Sehingga didapatkan hitung-hitungan sebagai berikut:

Keuntungan kotor :
Omzet/hari (liter) X margin X 30 hari (sebulan)
10.000 X 237 X 30 = Rp. 71.100.000,-

Biaya Operasional :
Omzet/bulan X 1.35% (prosentase tergantung dengan omzet)
Rp. 1.800.000.000,- X 1.35% = Rp. 24.430.000,-

Keuntungan Bersih adalah : Keuntungan kotor dikurangi biaya operasional
Rp. 71.100.000,- dikurangi Rp. 24.430.000,- =  Rp. 46.670.000,-

Demikian ilustrasi R/L sederhana yang kami buat, kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk usaha SPBU Anda, apakah sudah dikelola secara professional apa belum. Dan apabila Anda memerlukan bantuan untuk perbaikan manajemen, kami siap membantu dengan senang hati. Terima Kasih.